SKRIPSI 2019
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD NGANJUK
File Attachment
Beban kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat yang sangat tinggi dapat berpotensi menjadi stresor bagi perawat, sehingga menimbulkan burnout, yaitu kumpulan gejala fisik, psikologis dan mental yang bersifat destruktif akibat kelelahan kerja. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kejadian burnout perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Nganjuk.
Desain penelitian adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14-17 Desember 2018 di Instalasi Gawat Darurat RSUD Nganjuk. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat RSUD Nganjuk yaitu sebanyak 19 perawat. Teknik sampling menggunakan teknik total sampling, sehingga besar sampel sebanyak 19 perawat. Variabel independen adalah beban kerja perawat dan variabel dependen adalah burnout perawat. Analisa data menggunakan uji korelasi Koefisien Kontingensi dengan ? = 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 12 responden (63,2%) merasakan beban kerjanya sebagai perawat di Instalasi Gawat Darurat berlebih. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 10 responden (52,6%) mengalami burnout pada kategori sedang. Hasil uji Koefisien Kontingensi menunjukkan p-value 0,027 ? ? (0,05), sehingga Ha diterima atau H0 ditolak, artinya ada hubungan beban kerja dengan kejadian burnout perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Nganjuk.
Sebagian besar perawat dalam penelitian ini merasakan beban kerja yang berlebihan, namun tidak mampu mengatasi keadaan tersebut, sehingga mereka mengalami gejala-gejala burnout atau kelelahan kerja, baik secara fisik maupun mental. Karena itu, disarankan bagi RSUD Nganjuk untuk melakukan evaluasi perencanaan kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Gawat Darurat dan menyelenggarakan pelatihan koping dan efikasi diri bagi perawat.
Kata Kunci : Beban Kerja, Burnout, Perawat, Instalasi Gawat Darurat.